Tuesday, November 29, 2011

Tiga Penyebab Runtuhnya Jembatan Tenggarong



Jembatan Mahakam yang melintasi Sungai Mahakam dan membentang antara Kota Tenggarong dan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Sabtu (26/11/2011) sore runtuh. Jembatan yang dibangun tahun 1995 dengan panjang total 710 meter tersebut merupakan salah satu penghubung penting jalur lintas darat Tenggarong dengan Samarinda dan Balikpapan, Kalimantan Timur. Berita terakhir sedikitnya lima orang tewas dan puluhan lainnya luka luka dalam peristiwa tersebut.

Tiga Penyebab Runtuhnya Jembatan Tenggarong

(Saya mengikuti perkembangan runtuhnya Jambatan Tenggarong ini melalui laporan di internet bersumberkan di Indonesia. Satu artikel menarik ingin saya berkongsi di sini).

News Analisis oleh Bambang Eryudawan, mantan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia

JAKARTA - Rubuhnya jembatan Mahakam II bisa diakibatkan beberapa faktor. Tetapi, tetap saja faktor manusia lebih dominan dibandingkan dengan faktor alam.

Dari sisi alam, sangat kecil kemungkinan bila di Kalimantan terjadi pergeseran tanah karena bukan berada di jalur gunung api. Sehingga, faktor kecerobohan manusia lebih masuk akal menjadi penyebab rubuhnya jembatan yang menghubungkan Samarinda dan Tenggarong.

Biasanya sebuah jembatan dibangun untuk umur 30-50 tahun, kecuali dalam penggunaannya ada perubahan beban. Contohnya bila seharusnya truk tronton dalam sehari lewat 20 kemudian berubah menjadi 30, maka tentu saja hal tersebut bisa mengurangi tingkat umur suatu jembatan, selain itu jembatan ini pun sering di lewati tongkang pengangkut batu bara.

Ada tiga hal yang memungkinkan jembatan Tenggarong rubuh dalam umur yang muda. Pertama, penyimpangan pada tahap perencanaan, apakah parameternya sudah sesuai atau belum. Tentu saja hal ini akan menentukan kekuatan suatu jembatan mulai dari ukuran, bentuk, dan jenis bahan yang digunakan.

Kedua, penyimpangan pada saat pelaksanaan pembangunan, tentu saja hal ini menentukan kekuatan dan batas umur suatu bangunan. Spesifikasi bahan yang digunakan tentu harus sama dengan yang ada dalam perencanaan. tetapi apabila berbeda maka pengaruhnya sangat besar.

Tentu saja jumlah baut yang seharusnya digunakan delapan ternyata yang digunakan hanya enam, pasti akan berbeda hasil dan kekutannya. Kemudian pada ukuran besi bila seharusnya digunakan besi ukur 10 tentu kekuatannya akan berbeda dengan menggunakan besi ukuran delapan. Merk dan negara pembuat pun akan berbeda kualitasnya. Misalnya seharusnya menggunakan baut buatan jerman, tetntu akan berbeda kekuatannya dengan menggunakan baut buatan Cina.

Ketiga, pengawasan atau pemeliharaan rutin atau berkala yang harus dilakukan terhadap jembatan tersebut. Hal tersebut pun tentu sangat berpengaruh untuk mengecek setiap kerusakan yang terjadi pada jembatan tersebut. Bila ada perubahan beban dalam penggunaan jembatan tersebut, tentu saja ada yang berubah dalam kontruksinya. Bila bebanya terlalu berlebih, maka kabel baja yang digunakan dalam jembatan tersebut akan bergerak yang bisa mengakibatkan kelelahan pada kabel baja tersebut.

Tetapi untuk mengetahui penyebab yang sebenanrnya tentu pihak Pekerjaan Umum (PU) harus melakukan investigasi terhadap perencanaan, pelaksanaan, bahkan pada tahap pengawasan atau maintena. Sehingga bisa diketahui penyebab pasti rubuhnya jembatan gantung terpanjang di Indonesia.

Selain itu, perlu kita akui rata-rata kontraktor Indonesia masih berada dibawah kontraktor luar begeri, meskipun saat ini kontraktor lokal sudah banyak yang go internasional. Kontraktor luar negeri sudah ada yang mampu membangun jembatan yang lebih bagus dengan waktu pembangunan yang cepat dan biaya murah.

Sumber di sini.

Monday, November 28, 2011

Cara yang betul sambungan bateri ke bateri



On the dead battery, attach the positive (red) cable to the battery, but attach the negative (black) cable to a section of bare metal in the engine compartment. Even a nut or bolt end will do.

Cara yang betul sambungan bateri ke bateri

Pagi Ahad minggu lepas sewaktu kelas hampir bermula di Bangi, saya menerima panggilan telefon seorang rakan yang baru pulang menunaikan haji di Mekah. Beliau yang tinggal di Bangi juga sering mengikut tulisan saya di blog ini, begitu pasti di dalam kereta saya tersedia “jump start cable” dan justeru itu beliau meminta bantuan saya untuk menghidupkan enjin keretanya.

Berikut adalah satu panduan cara yang betul sambungan bateri ke bateri. Sumber asal di sini.

lukmanw@gmail.com
http://oshthejourney.blogspot.com/

Jump Starting a Car with a Dead Battery Made Simple

It's easy to jump start your car if you have a dead battery. Batteries go dead for all sorts of reasons, but usually it's our fault. This is a good thing, because that means a simple jump-start will get you back on the road with no permanent damage.

What You'll Need:

1. Another car, running
2. Jumper cables
3. Safety glasses
4. Wire brush (optional for cleaning connections)

You'll need to park the running car next to the dead car in such a way that the jumper cables can reach both batteries. If you aren't sure where the batteries are under each hood, take a peek* before you park.

Important TIP:

*Never drive with your hood raised. Not only do you have no visibility, you could damage your hood components or the hood itself.

How To Connect the Jumper Cables to your Battery

Don't be nervous about your battery connections, but also know that it's very important that you do not mix up the cables or you can do serious damage! With both cars parked next to each other, turn both keys to the OFF position. Not only will this protect your car's electrical system from any surges, it's always safer under the hood with the engine off.

Here are the connection steps:

1. Be sure both ignition switches are in the OFF position.
2. Locate the "+" (positive) and "-" (negative) sides of each battery. They should be clearly marked on the battery itself. On newer cars the positive (+) side often has a red cover over the battery post and wires.
3. Attache the red cable to the "+" side of the good battery
4. Attach the other end of the red cable to the "+" side of the dead battery
5. Attach the black cable to the "-" side of the good battery
6. Attach the other end of the black cable to a section of unpainted metal on the dead car. This can be as small as the head of a bolt located nearby.

Important TIPS:

*Attach the jumper cable to the most secure attachment point you can find on the car's permanent battery cables. If they are corroded, it may help to wiggle the jumper cable end around a bit while it's attached to the car's cables or battery.

*You might be tempted to attach it to the "-" side of the dead battery, but this isn't recommended. In the old days, batteries leaked small amounts of acid, which could turn into flammable gas around the battery. This gas could explode if the cable caused a spark just above the battery.

*I have seen some people clamp the negative cable onto the rubber cable covering of the positive side while they walk across to the other car. This is a NO NO. If one of those sharp teeth were to pierce the rubber cover and reach the wires inside, you could do serious electrical damage to one or both vehicles!

Starting the Car With the Dead Battery

Now that you're all set up, it's time to turn some keys. First, start the car with the good battery, and leave it running. If the battery in the dead was was really badly drained, it may help to leave them connected for a minute with the good car running before you try to start the dead car. This will allow a little charge to build up in the dead battery.

Turn the key in the dead car to start and it should fire right up! As long as you don't have any issues with your alternator, you can disconnect the jumper cables right away.

Disconnecting the Jumper Cables:

Disconnecting the jumper cables doesn't need to happen in any specific order, but be sure you don't let the red and black cables touch each other at the end when they are still connected to one battery.*

Important TIPS:

*If you want to be sure, you can disconnect the black (negative) cables first, then go back and disconnect the red. Remember, the red (positive) cables are the ones that can cause a short of they touch the car while they are connected to the battery.

*If the dead car doesn't turn over or turns over very slowly, check to see if your battery or connections are corroded. If they are, sometimes a little wiggling while the cable clamp is connected will make your connection better. Otherwise, it might be a good time to clean your battery connections.

Man vs Food – tolong! Jangan ada versi TV Malaysia!


Man vs Food – tolong! Jangan ada versi TV Malaysia!

Secara jujur saya katakan, antara kegemaran saya ialah “makan”. Kegemaran ini boleh dilihat dengan banyak posting saya dalam blog Orang Kecil Orang Besar adalah berkaitan dengan makanan.

Secara jujur juga saya katakan, tabiat ini (dengan kurangnya exercise!) mempengaruhi kesihatan saya hari ini.

Selain makan, saya gemar membaca dan melihat bahan bercetak serta menonton rancangan tv yang berkaitan dengan makanan termasuklah siri rancangan tempatan iaitu Jalan-jalan Cari Makan.

Ketika saluran dan penerbit tv berebut-rebut menerbitkan rancangan realiti dewasa ini, saya berharap agar rancangan Man vs Food yang dihostkan oleh Adam Richman ini tidak akan dijadikan versi Malaysia.

Mulanya saya terhibur dengan rancangan ini. Setelah beberapa episod menontonnya, saya merasa mual!

Kebetulan bulan lepas saya berpeluang berbual dengan seorang warga British yang sudah 12 tahun menetap di Malaysia yang terbabit dengan projek landasan berkembar. Beliau dengan seriusnya membantah rancangan seumpama itu dari ditayangkan kepada umum.

Agak kagum (kemudiannya bertukar mual!) melihatkan Richman berjaya melahap makanan tertentu (biasa berasaskan daging) dalam setiap episode. Saya difahamkan Richman menjalani beberapa peraturan kendiri sebelum melahap ataupun menganggapkan “a bit on the husky side”. Ini termasuklah exercise tertentu sebelum dan selepas melahap serta mengamalkan diet khas.

Apapun persediaan Richman atau alasan “selamat dan sihat” yang bakal dikemukakan oleh bakal penerbit Man vs. Food versi Malaysia, rancangan makanan sebegini tidak sesuai diadakan dan ditayangkan di Malaysia.

Begitu juga harapan saya sebagai pengamal OSH terhadap rancangan tv Jalan-jalan Cari Makan yang kini dihostkan oleh Qushairi Razali (sebelum ini oleh Maria Tunku Sabri dan kemudiannya Serina Redzuan), janganlah ada elemen-elemen ke arah “pelahap” Richman ini.

Berikut adalah beberapa komentar mengenai rancangan Man vs. Food ini yang dipetik dari Wiki.

In the Star-Ledger, television critic Alan Sepinwall wrote, "It ain't deep, and it certainly ain't healthy (I could feel my arteries clog just from watching), but it's fun."

CityPages Minneapolis/St. Paul describes the show, "...like the food version of Jackass, with host Adam Richman as its very own Steve-O."

Charlie Brooker, also of The Guardian, was largely critical of the show's celebration of excess, stating "if food is the new porn, this is an all-out orgy between wobbling gutsos and farmyard animals – a snuff orgy, no less, since the latter end up sawn in half and smothered in BBQ sauce."

Alton Brown, host of the food science show Good Eats, was also critical of the show, calling Man v. Food "disgusting," stating: "That show is about gluttony, and gluttony is wrong. It's wasteful. Think about people that are starving to death and think about that show. I think it's an embarrassment."

lukmanw@gmail.com
http://oshthejourney.blogspot.com/

Saturday, November 5, 2011

OSH IN PRISON


OSH IN PRISON
BANDUAN BERPELUANG LANJUTKAN PENGAJIAN DI UUM

UUM ONLINE: Banduan juga berpeluang untuk melanjutkan pengajian diperingkat ijazah atau pasca siswazah dengan Universiti Utara Malaysia (UUM).

Naib Canselornya, Prof Datuk Dr Mohamed Mustafa Ishak berkata, sekiranya ada permohonan dari banduan terutama dengan persetujuan daripada Kementerian Dalam Negeri amnya dan Penjara khususnya pihak UUM bersedia untuk bekerjasama dalam perkara ini.

“UUM kini menjadi pilihan badan korporat, pengarah filem, artis, personaliti television, agensi kerajaan, wartawan dan ahli parlimen untuk melanjutkan pengajian mereka dengan universiti ini dan sekiranya ada permohonan dari pihak Jabatan Penjara untuk membenarkan banduan untuk melanjutkan pengajian kami bersedia untuk bekerjasama kearah itu, ” kata beliau ketika ditemui selepas menghadiri majlis sambutan Hari Jabatan Penjara ke-162 di Maktab Penjara, Kajang yang dirasmikan sambutannya oleh Datuk Abu Seman Yusop, Timbalan Menteri Dalam Negeri.

Prof Datuk Dr Mohamed Mustafa menambah sekiranya ini terlaksana pastinya banduan yang akan meninggalkan penjara akan keluar sebagai seorang graduan nanti.

Dalam perkembangan yang sama Ketua Pengarah Penjara, Datuk Wira Zulkifli Omar yang diminta mengulas mengenai tawaran pengajian kepada banduan oleh Naib Canselor UUM berkata, pihaknya akan mengkajinya selepas mendapat persetujuan daripada Kementerian Dalam Negeri.

Katanya pihak Jabatan Penjara melihat peluang seperti ini dilihat dapat memberi sinar baru kepada banduan selain menjadikan Penjara tempat untuk mereka membetulkan kesilapan akibat melakukan pelbagai jenayah dan kesalahan.

“Kami melihat penghuni penjara ini ada antara mereka yang disisihkan dan diabaikan oleh keluarga dan masyarakat dan berharap dengan usaha sebegini mereka ini akan mula diberi perhatian oleh masyarakat dan seterusnya berterima kasih kepada kerajaan amnya dan jabatan penjara khasnya kerana menjadikan penjara sebagai institusi atau sekolah terakhir untuk penghuni kembali semula ke pangkuan masyarakat, “ katanya.

UUM turut diundang ke majlis sambutan itu bagi majlis penandatangani MoA antara Jabatan Penjara dengan universiti ini bagi perjanjian persefahaman dalam program akademik peringkat pasca siswazah iaitu Diploma Siswazah Sains Koreksional.

Perjanjian yang disaksikan oleh Timbalan Menteri Dalam Negeri ini diwujudkan khas sebagai kursus asas kepada Timbalan Penguasa Penjara KX41 lantikan baru selaras dengan keperluan pihak jabatan bagi memastikan semua anggota dapat menguasai ilmu berkaitan dengan bidang pengurusan koreksional.

Program yang memfokuskan kepada pemulihan dan pengurusan koreksional ini adalah satu-satunya program pasca siswazah di Malaysia.

Dalam pada itu bagi Program Persijilan pihak Jabatan Penjara dan UUM telah memulakan kerjasama dengan program Sijil Eksekutif Amalan Koreksional pada Oktober 2009 di Langkawi yang disertai oleh 80 orang pegawai kanan.

Bagi merealisasikan kesinambungan program sijil ini kedua pihak telah bersetuju untuk melaksanakan dua lagi program persijilan iaitu Sijil Eksekutif Amalan Koreksional (Kerja Sosial) dan Sijil Eksekutif Amalan koreksional (Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan).

Dalam perkembangan yang sama Timbalan Menteri Dalam Negeri, Datuk Abu Seman ketika berucap dimajlis itu memberi sokongan kepada kakitangan Jabatan Penjara untuk menambahbaik kualiti diri dikalangan mereka.

Katanya, peluang untuk menyambung pengajian dan meningkatkan pencapaian akademik perlu direbut seperti Program Jarak Jauh (PJJ) yang tidak memerlukan cuti atau berkunjung ke kampus yang terletak jauh seperti UUM di Sintok, Kedah.

“Justeru saya melihat penguasaan ilmu pengetahuan dalam pelbagai bidang seperti Kemahiran Komunikasi yang berkesan, Pencegahan Jangkitan Penyakit, Psikologi, Kawalan Diri dan Asas Undang-undang pastinya akan dapat membantu untuk melaksanakan tugas dengan lebih baik, “ ujarnya.

Sempena sambutan Hari Jabatan Penjara itu Datuk Abu Seman turut menyematkan Pingat Bakti Setia kepada Prof Madya Dr Noor Azniza Ishak dari UUM dan 22 penerima lain.

DARIPADA:
SEKSYEN MEDIA
UNIT KOMUNIKASI KORPORAT
UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
TEL.: 04-928 3007/3014/3066/4078
FAKS: 04-928 3016
E-MEL: ukkuum@uum.edu.my